Harga emas anjlok karena sentimen pasar membaik akibat Trump meredakan ketegangan dengan Tiongkok

Harga Emas XAU anjlok lebih dari 2,50% pada hari Rabu, memperpanjang penurunannya ke area $3.260 selama jam perdagangan Amerika. Logam mulia ini turun karena sentimen pasar membaik menyusul berita utama Amerika Serikat (AS). Presiden AS Donald Trump mengklarifikasi pada hari Selasa bahwa ia tidak bersedia memecat Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell, tetapi ia frustrasi dengan keputusan untuk mempertahankan suku bunga pada level tinggi. Lebih jauh lagi, Trump menyebutkan kemajuan dalam negosiasi perdagangan dengan China, yang menambah kelegaan bagi kepentingan spekulatif.

Narasi di pasar keuangan belum berubah. Tarif terus mendorong pergerakan harga, dan berita bahwa AS mungkin memangkas bea masuk terhadap China membuat ekuitas AS naik dan harga emas batangan anjlok

Pada hari Selasa, Trump mengatakan bahwa ia tidak berniat memecat Powell dan menambahkan, "Pers hanya memberitakan hal-hal yang tidak penting. Tidak, saya tidak berniat memecatnya. Saya ingin melihatnya sedikit lebih aktif dalam idenya untuk menurunkan suku bunga . "

Di tengah komentar-komentar ini, Bullion melemah karena Greenback kembali menguat. Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai mata uang Amerika terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, naik 0,09% pada 99,72.

Mengenai kemungkinan Federal Reserve menurunkan suku bunga pada pertemuan mendatang, para pedagang melihat peluang sebesar 94% untuk mempertahankan suku bunga, meskipun demikian, para pedagang memperkirakan suku bunga dana Fed akan berakhir pada 3,45%, setara dengan pelonggaran 92 basis poin (bps).

Pasar saham mencerminkan suasana hati yang lebih baik, karena indeks Asia dan Eropa ditutup dalam warna hijau, sementara Wall Street menguat untuk hari kedua berturut-turut, setelah memangkas semua kerugiannya pada hari Senin.

Optimisme lebih lanjut datang dari pembicaraan pasar yang menunjukkan AS akan menurunkan tarif terhadap China. Menteri Keuangan Scott Bessent pada hari Rabu mengatakan bahwa "ada peluang untuk kesepakatan besar" antara kedua negara, tetapi menolak berkomentar mengenai tingkat tarif. Ia akhirnya menambahkan bahwa tarif kemungkinan harus diturunkan untuk negosiasi perdagangan.

Terkait data, S&P Global merilis estimasi awal Indeks Manajer Pembelian (PMI) bulan April, yang menunjukkan bahwa indeks manufaktur membaik menjadi 50,7 pada bulan April setelah mencatat 50,2 pada bulan Maret. PMI Jasa menurun dari pembacaan sebelumnya sebesar 54,4 menjadi 51,4, sementara keduanya mengindikasikan ekspansi dalam aktivitas bisnis.